Mesin laminasi merupakan investasi yang sangat berharga bagi pelaku usaha percetakan, UMKM, maupun bisnis lainnya yang membutuhkan cetakan dengan nilai lebih. Agar mesin laminasi dapat digunakan dalam jangka panjang dan memberikan kualitas cetak maksimal, perawatan yang tepat dan teratur sangat diperlukan. Berikut beberapa poin-poin atau cara untuk merawat mesin laminasi yang bisa membuat mesin laminasi kamu tetap awet dan dalam performa terbaik.
1. Pentingnya Merawat Mesin Laminasi
Merawat mesin laminasi bukan hanya soal membuat perangkat tetap berfungsi, tetapi juga soal memastikan bahwa cetakan yang dihasilkan tetap prima dan dapat memuaskan pelanggan. Mesin yang dirawat dengan baik juga dapat mengurangi risiko kerusakan dan memangkas biaya perbaikan yang tidak perlu.
2. Langkah Awal Sebelum Melakukan Perawatan
Sebelum memulai perawatan mesin laminasi, pastikan mesin berada dalam keadaan mati dan kabel daya tidak terhubung dengan sumber listrik. Selalu gunakan peralatan yang direkomendasikan oleh produsen, termasuk lap pembersih dan cairan khusus.
3. Membersihkan Mesin Laminasi Secara Rutin
a. Membersihkan Roller Laminasi
Roller laminasi adalah komponen vital yang perlu dijaga kebersihannya. Debu, residu lem, dan sisa laminasi dapat menumpuk di area ini dan mengganggu proses kerja. Gunakan kain lembut dan cairan pembersih khusus untuk menghapus kotoran.
b. Membersihkan Area Pemanas
Area pemanas juga perlu dijaga dari sisa bahan laminasi yang dapat mengakibatkan lengket dan bahkan terbakar. Lakukan pembersihan dengan kain yang sedikit basah dan segera keringkan.
4. Melumasi Bagian-Bagian Mesin yang Bergerak
Beberapa bagian mesin laminasi memerlukan pelumasan agar dapat bergerak dengan lancar. Pastikan kamu menggunakan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi dari produsen.
5. Mengecek Suhu dan Tekanan Secara Berkala
Saat digunakan, pastikan suhu dan tekanan mesin laminasi sesuai dengan spesifikasi cetakan yang digunakan. Mesin yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kualitas cetakan dan juga dapat merusak mesin itu sendiri.
6. Menghindari Kelembaban Berlebih
Kelembaban dapat membuat mesin laminasi berkarat atau mengakibatkan kabel dan komponen lainnya korosi. Simpan mesin laminasi di tempat yang kering dan sejuk, jauh dari area yang terkena percikan air atau tingkat kelembaban tinggi.
7. Memastikan Ketersediaan Suku Cadang Asli
Saat mesin laminasi membutuhkan penggantian suku cadang, pastikan kamu hanya menggunakan suku cadang asli dari produsen. Hal ini dapat menjaga mesin tetap berfungsi dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka panjang. BREZ juga menyediakan kebutuhan spareparts untuk mesin finishing, kamu bisa cek dengan mengklik link ini.
8. Melakukan Uji Coba Secara Berkala
Saat tidak digunakan dalam jangka waktu lama, hidupkan mesin laminasi dan operasikan beberapa kali untuk memastikan tidak ada hambatan kerja. Hal ini juga membuat komponen internal tidak “macet” atau kaku.
9. Melibatkan Teknisi Ahli Untuk Pemeliharaan Rutin
Selain perawatan mandiri, jadwalkan pemeriksaan dan pemeliharaan dengan teknisi ahli secara berkala. Mereka dapat memastikan bahwa mesin laminasi kamu berada dalam performa optimal dan dapat mengidentifikasi potensi kerusakan sebelum terlambat. Nah, kalau kamu belum tahu juga nih pengertian mesin laminasi, kamu bisa cek artikel kami yang membahas secara lengkap sampai peluangnya pada industri digital printing, kamu bisa cek disini.
Kesimpulan: Investasi Jangka Panjang dengan Perawatan yang Tepat

Mesin laminasi yang dirawat dengan baik dapat memberikan nilai lebih bagi usaha kamu. Tidak hanya membuat cetakan lebih berkualitas, tetapi juga menjadikan mesin sebagai aset bisnis yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Dengan perawatan yang sesuai, kamu dapat menghindari biaya perbaikan yang tinggi dan memastikan operasional bisnis tetap lancar.
Siap membuat mesin laminasi kamu awet dan selalu prima? Mulailah dengan selalu maintenance mesinmu agar lebih awet dan selalu cuan!